Sabtu, 23 Mei 2009

cinta buta

Mei, 25 2007

Dalam kehidupanku ak melihat banyak sekali (kalo tidak mau dikatakan mayoritas) cinta buta….

Yah menurutku memang saat kita mencintai seseorang yang berlaku adalah perasaan kita, sedangkan logika kita tanpa disadari macet tak berfungsi….begitu juga ak…..^_^

Tapi…saat saat kita mencintai milik orang (katakanlah suami orang)….apakah kita masih bisa menutup mata kita?

"Cinta memang tidak punya mata…tapi kita punya mata hati"

Bentuk cinta seperi apa yang menhancurkan kebahagiaan orang lain…apalagi menghancurkan suatu ikatan yang disumpah didalam namaNYA….kuatkah nurani kita menanggungnya?

Cinta boleh saja buta, tapi semoga saja hati kita tidak ikut menjadi buta…cinta yang menghancurkan kebahagiaan orang lain itu bukanlah cinta…mungkin klise jika dikatakan cinta tak harus memiliki….ada seseorang yang pernah mengatakan padaku….cinta adalah saat kamu bisa melepaskan dengan tulus orang yang kamu cinta, meskipun orang yang kamu cintai bersama orang lain bukan bersamamu….

Bedakanlah cinta dan posesif…..saat mencintai seseorang kamu tidak akan pernah takut kehilangannya, karena cintamu itu selalu tersimpan dihatimu meski tanpa dirinya disampingmu…..tapi jika cinta itu berubah menjadi posesif, kamu akan terus mengharapkan balasan atas "cinta" yang kamu berikan….^_^

Tapi sekali lagi semua itu terserah pad pelaku kejadian…pemikiran setiap orang berbeda-beda dan bukan kapasitasku untuk menghakimi…lakukan yang kamu anggap benar….bukankah dunia ini menjadi indah karena perbedaan yg ad hehehe…^_^

4 Responses to “cinta buta”

  1. Evie:

    Kalau cinta tidak buta dan cinta itu pakai hati berarti dengan kata lain cinta itu egois…

    Perbedaan antara posesif dengan cinta itu sangatlah tipis…
    Cuma saat praktek yang dapat membedakan…
    Secara teoritis gada bedanya lagi…

    KAlau cinta itu (mank) egois, knp kita harus dengan ikhlas melepaskan orang yang kita cintai tuk bersama dengan orang lain…

    Dan satu lagi cinta itu mank buta… Sudah tau jadi milik orang lain kenapa masih mencintai…
    kan Aneh?

  2. rhe_nd said:

    biN9uNg,,,^_^

  3. cerpen kita said:

    cinta itu sebenernya membuat kita ingin melihat yang kita cintai bahagia. kalo cuma untuk diri sendiri saja ntu namanya egois.

  4. reza sukma ferdiansyah said:

    aku pernah mencintai seseorang perempuan yg mnurut orang lain tdk wajar untuk aku cintai tp q percaya bawa luv is blind itu dpt merubah masa depanku

Facebook Akuisisi Twister???


Lihat gambar ukuran penuhPerusahaan jejaring social, Facebook telah mengadakan pembicaraan akuisisi dengan Twitter, perusahaan micro-blogging. Negosiasi keduanya telah meletakkan nilai sebesar $500 juta untuk Twitter, yang telah menjadi salah satu perusahan Silicon Valley yang sudah besar. Pembicaraan tersebut pertama kali dilaporkan dalam blog AllThingsD, yang langsung dikonfirmasi oleh kedua belah pihak.

Facebook menawarkan pembayaran untuk akusisi in-stock. Jika nilai uang seharga $15 miliar yang ditawarkan Microsoft Corp. untuk membeli Facebook tahun lalu, maka nilai pembelian untuk Twitter dari Facebook boleh dibilang masih cukup kecil.

Menurut pihak Facebook, penawaran seharga $15 miliar untuk Facebook dari Microsoft adalah top range value yang pernah dibicarakan pihak Facebook. Facebook juga mengakui pembicaraan akuisisi dengan Twitter berada di level yang lebih rendah dibandingkan pembicaraan dengan Microsoft tahun lalu.

Co-founder Twitter, Biz Stone tidak akan berkomentar mengenai pembicaraan akuisisi tersebut, namun Twitter menginginkan agar Twitter bisa independent untuk membangun messaging service miliknya. Menurut laporan Reuter, Facebook dan Twitter tidak bisa segera deal mengenai pembicaraan akuisisi tersebut. (h_n)


Senin, 18 Mei 2009




1..Pengertian
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional
2. Tujuan Pendidikan Jasmani
1.Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2.Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4.Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
6.Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
3.Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
1.Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
5.Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6.Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7.Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
4. Gerak sebagai kebutuhan anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarn
5.Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama
Ihwan Setiawan